Palu – Tahlilan Affan Kurniawan digelar oleh sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Majelis Taklim Datokarama Palu di sebuah kedai kawasan Taman Ria, Minggu malam, 31 Agustus 2025.

Acara ini dirangkaikan dengan doa keselamatan bangsa dan dihadiri puluhan mahasiswa serta tokoh akademik UIN Datokarama Palu.

Affan Kurniawan dikenal sebagai pengemudi ojek daring yang meninggal setelah terlindas kendaraan taktis Brimob saat demonstrasi di kawasan Pejompongan, Jakarta, Kamis, 28 Agustus 2025.

Tragedi tersebut memicu gelombang solidaritas, termasuk dari kalangan mahasiswa di Palu.

Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) UIN Datokarama sekaligus Ketua Majelis Taklim Datokarama Palu, Athif Muhyiddin Hishad, mengatakan kegiatan tahlilan ini menjadi wujud kepedulian mahasiswa.

“Majelis ini rutin melaksanakan kajian Islam setiap pekan, tetapi kali ini berbeda karena disertai doa bersama dan tahlilan sebagai ungkapan duka mendalam atas wafatnya Affan Kurniawan,” kata Athif.

Hadir pula Ketua Dewan Pembina Majelis Taklim Datokarama, Mohammad Sadig MA.Hum.

Ia menyebut Affan Kurniawan sebagai simbol perjuangan generasi muda.

“Tewasnya Affan Kurniawan mengundang iba dari banyak pihak. Dia menjadi pemicu langkah perubahan yang sedang berlangsung. Karenanya, menyampaikan doa untuknya adalah hal yang seharusnya dilakukan,” ujar Sadig.

Acara doa keselamatan bangsa dan tahlilan tersebut kemudian ditutup dengan ceramah yang dibawakan oleh Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) UIN Datokarama Palu, Prof. Saepudin Mashuri.