Data Quick Count Pilkada Sulteng 2024 dari sejumlah lembaga survei seperti Indikator, Poltracking Indonesia, Cartha Politika, dan SMRC mendadak hilang dari akses publik pada Rabu (27/11/2024) malam.
Langkah ini memicu spekulasi, terutama setelah sebelumnya data tersebut menunjukkan pasangan Anwar Hafid – Reny Lamadjido (BERANI) unggul sementara dengan perolehan suara 45,02 persen.
Hasil hitung cepat ini sebelumnya ditayangkan secara luas di media nasional hingga pukul 21.00 WITA.
Namun, tiba-tiba akses ke data tersebut dihentikan tanpa keterangan resmi dari lembaga survei terkait.
Padahal, data quick count kerap menjadi rujukan awal dalam memantau dinamika perolehan suara Pilkada.
Dalam konferensi persnya, Anwar Hafid mengklaim kemenangan pasangan BERANI berdasarkan data quick count yang ditayangkan Poltracking.
“Alhamdulillah, ini adalah kemenangan rakyat Sulawesi Tengah. Namun, kita tetap menunggu hasil resmi dari KPU untuk memastikan segalanya,” ujar Anwar.
Ia juga mengingatkan pendukungnya untuk tetap tenang hingga pengumuman resmi dirilis.
Meski begitu, penarikan data Quick Count Pilkada Sulteng 2024 ini mengundang tanda tanya besar.
Pengamat menilai, langkah tersebut berpotensi menimbulkan kebingungan di masyarakat.
Tanpa klarifikasi resmi, keakuratan dan proses penghitungan data menjadi bahan perdebatan di berbagai kalangan.
Sementara itu, calon gubernur Ahmad Ali, pasangan dari BERAMAL (Ahmad Ali – Abdul Karim Aljufri), memilih pendekatan berbeda.
Berdasarkan data real count internal timnya hingga pukul 20.00 WITA, pasangan ini mengklaim unggul dengan perolehan 41,81 persen suara.
“Kemenangan ini belum final. Kami menunggu hasil rekapitulasi resmi dari KPU,” tegas Ahmad Ali dalam pernyataan persnya.
Ahmad Ali juga meminta pendukungnya untuk tidak bereuforia berlebihan.
Ia menekankan pentingnya integritas dalam menjaga proses di tingkat TPS hingga kecamatan.
“Laporan hasil C1 harus cepat dan akurat untuk memastikan suara rakyat tetap terjaga,” tambahnya.
Proses rekapitulasi suara oleh KPU Sulawesi Tengah terus berjalan, dengan hasil resmi diharapkan dapat mengakhiri berbagai spekulasi.
Penarikan data dari lembaga survei dan klaim kemenangan dari berbagai pihak menjadi sorotan utama dalam Pilkada Sulteng kali ini.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada penjelasan resmi dari keempat lembaga survei terkait alasan di balik penarikan data Quick Count Pilkada Sulteng 2024.
Sementara masyarakat menanti pengumuman hasil resmi, dinamika politik di Sulawesi Tengah terus berkembang.