Pembangunan infrastruktur di bidang jalan dan jembatan tentunya untuk mendukung konektivitas trasnportasi yang handal guna meningkatkan produktivitas, efisiensi waktu dan pelayanan sistem logistik antar wilayah.
Selain penguatan akses jalan, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN Sulawesi Tengah) melalui Satuan Kerja PJN wilayah II bersama PPK 2.3 Provinsi Sulawesi Tengah terus mempercepat penyelesaian infrastruktur jalan dan jembatan yang sudah mulai dibangun maupun pemanfataan dan preservasi infastruktur yang sudah terbangun.
Salah satunya terdapat pada lintas tengah ruas jalan nasional Tawaeli-Toboli-Parigi-Tolai-Tumora sejauh 132 km yang menjadi kewenangan PPK 2.3 provinsi Sulawesi Tengah. Pada ruas jalan di wilayah itu merupakan prioritas program strategis Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Kementrian PUPR.
Karena merupakan jalur vital yang melintasi rute kebun kopi yang menghubungkan jalur darat Trans Sulawesi dari Provinsi Sulawesi Tengah ke Provinsi Gorontalo, sekaligus merupakan jalur pendukung kegiatan sosial ekonomi, pariwisata dan jalur logistik antar wilayah.
Untuk tahun anggaran 2023 ini PPK 2.3 provinsi Sulawesi Tengah menangani 4 paket untuk penanganan pemeliharaan jalan demi menjaga kemantapan jalan nasional disepanjang ruas Tawaeli-Toboli-Parigi-Tolai-Tumora dengan penanganan skema long segment. Dari 4 paket tersebut, 2 diantaranya paket Multi Years Contract (MYC) dan 2 paket kontraktual.
Manager ruas jalan nasional Tawaeli-Toboli-Parigi-Tolai-Tumora, Nurhasna ST, Msi kepada Trilogi mengatakan untuk penanganan paket preservasi jalan ruas Parigi-Tolai berupa kontrak Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), pemeliharaan rutin jalan dan pekerjaan preservasi jalan ruas Tawaeli – Toboli – Parigi – Tolai – Tumora secara long segment, realisasi pekerjaan terbilang cukup baik dengan persentase diatas 90 persen.
Kemudian, tambah Nurhasna, untuk paket penanganan lereng bawah Kebun Kopi saat ini tengah dilakukan upaya-upaya pengoptimalan pekerjaan penanganan longsoran lereng di 6 segmen yang menggunakan Dinding Penahan Tanah (DPT) dengan konstruksi bored pile.
“Sekarang semua progress realisasi sudah diatas 90%, kecuali lereng bawah masih 50 an karena paket MYC” kata Nurhasna, Rabu pekan lalu.
Nurhasna menjelaskan selain kedua paket itu, terdapat juga pekerjaan penggantian Jembatan Wentira dengan eksisting diganti dengan elevasi di naikkan 2 meter pada titik Km 40+050 dengan berupa perbaikan geometrik alinyemen dan pemeliharaan rutin jalan dan jembatan. Hingga saat ini realisasi progress jembatan Wentira dengan bentang 20,60 meter sudah siap untuk dilalui kendaraan.
“Progres bulan November ini sudah 95%, kami sudah mau aspal supaya bisa opentraffic dalam waktu dekat, peralatan paving set sudah di mobilisasi ke lapangan. Semoga semua selesai tepat waktu !” tandas Nurhasna.
Dengan diterapkannya kebijakan preservasi jalan dan jembatan secara long segment, membuat kondisi jalan terjaga sehingga dapat diharapkan memberi rasa kenyamanan bagi pengguna jalan yang melintas sepanjang ruas Tawaeli -Toboli -Parigi -Tolai -Tumora. Kemantapan jalan keseluruhan pada ruas ini juga berada di posisi angka yang sangat baik yakni diatas 90 persen.
Berdasarkan data yang diperoleh Trilogi, PPK 2.3 provinsi Sulawesi Tengah untuk menjaga kemantapan jalan nasional dalam mendukung penuh jalur logistik di Sulawesi Tengah menangangi 2 paket MYC dan 2 paket kontraktual diantaranya sebagai berikut.
Pelebaran Jalan Parigi – Tolai Gunakan Skema SBSN
Dalam meningkatkan kualitas layanan jalan nasional di Sulawesi Tengah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi wilayah dan konektivitas antar pusat pertumbuhan ekonomi, BPJN Sulawesi Tengah mengoptimalkan potensi alternatif pembiayaan seperti Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara.
Di Kabupaten Parigi Moutong, preservasi atau pemeliharaan jalan yang menggunakan dana SBSN dilaksanakan pada Lintas tengah ruas Parigi-Tolai-Sausu yang terkoneksi antara kawasan pertanaian, perkebunan, tambak udang dengan pusat perekonomian antara wilayah di Sulawesi Tengah.
Preservasi ruas jalan nasional Parigi-Tolai-Sausu telah dimulai sejak Tahun 2022 lalu dan ditargetkan tuntas akhir Desember 2023 mendatang dengan total nilai kontrak sebesar Rp113,8 miliar dengan penyedia jasa PT Tunggal Mandiri Jaya.

Pada paket ini total panjang penanganan sejauh 29,78 km, dengan target efektif untuk pelebaran jalan sejauh 16,27 km dan rehabilitasi minor 13,27 km.
Untuk penanaganan paket SBSN pelebaran jalan Parigi-Tolai-Sausu dengan total panjang penanganan 29,78 km tersebut, juga termasuk penanganan untuk rehab jembatan Dolago yang mengalami kerusakan pada Bearing dan struktur jembatam atas sekaligus melakukan pengecatan pada struktur jembatan, Pelebaran Jembatan Lebo II dengan bentang 15,60 meter, dan Pelebaran Jembatan Sausu 2 dengan panjang 13,30 meter.
Hingga saat ini realisasi pekerjaannya sudah mencapai diatas 90 persen per bulan November, dan diperkirakan akan tuntas seluruhnya pada akhir Desember 2023 mendatang.
Penanganan Lereng Bawah DPT Struktur Beton Kebun Kopi
Jalur kebun kopi menjadi perlintasan utama yang padat kendaraan, baik kendaraan pribadi, angkutan umum maupun logistik.
Jalur pegunungan Kebun Kopi menghubungkan Kota Palu dengan Gorontalo dan Poso atau sebaliknya, sekaligus menjadi jalur yang paling rawan bagi para pengguna jalan yang akan keluar masuk Kota Palu dari sejumlah kabupaten di sebelah timur Provinsi Sulawesi Tengah.
Pada tahun 2023 ini, PPK 2.3 provinsi Sulawesi Tengah bersama penyedia PT Sinar Arengka melaksanakan kontrak dengan nilai Rp55,8 miliar untuk membenahi penanganan longsoran pada jalur pegunungan Kebun Kopi yang dilakukan per titik area rawan longsor.

Berdasarkan catatan Trilogi, terdapat tujuh titik penanganan yaitu ruas Kebun Kopi – Nupa Bomba di KM35+100, titik ini penanganannya dilakukan dengan struktur Dinding Penahan Tanah atau DPT Beton kantilever setinggi 5 meter dengan panjang 87 meter, sementara bagian lereng bawah akan dipasang selimut pengendali erosi dengan media tanaman dan pada lereng atas dipasangkan Weirmesh jaring kawat dan jaring pengendali erosi media tanam.
Titik penanganan selanjutnya pada ruas Kebun Kopi – Nupa bomba KM40+300 dengan penanganan struktur DPT Beton Kantilever tinggi 4 meter sepanjang 70 meter, juga dilakukan pengendalian alur muka air dengan dibuat Box Culvert pada titik terjunan air dan dibuatkan outlet Box plus pengantarnya Pipa HDPE agar tidak menggerus lereng jurang.
Kemudian pada titik selanjutnya adalah ruas Kebun Kopi – Nupa bomba KM40+500 dengan penanganan berupa DPT kontilever beton setinggi 6 meter dilanjut dengan DPT pasangan batu yang diperkuat kolom beton tebal 30×30 jarak per-2,5 meter dan timbunan dibungkus geotekstil.
Dan penanganan tiga titik lainya berada di ruas Toboli – Kebun Kopi pada KM56+100, KM59+150, KM59+750.
Penggantian Jembatan Wentira
Selain penanganan DPT struktur beton untuk penanaganan lereng jalur kebun kopi, PPK 2.3 provinsi Sulawesi Tengah juga menangani Penggantian Jembatan Wentira dengan eksisting diganti dan elevasi di naikkan 2 meter pada titik Km 40+050 berupa perbaikan geometrik alinyemen jalan.
Hal ini dilakukan untuk mendukung penuh jalur logistik di lintas tengah Sulawesi. Pekerjaan Penggantian Jembatan dengan bentang 20,60 meter itu dikerjakan oleh PT Karya Nugraha Mandiri dengan total nilai kontrak Rp13,8 miliar.
Penggantian jembatan itu dilakukan karena faktor usia yang menyebabkan kerusakan parah sehingga berpotensi membahayakan pengendara yang melintas. Jalur kebun kopi menjadi perlintasan utama yang padat kendaraan, untuk mendukung konektivitas jalur itu BPJN Sulawesi Tengah melalui Satker PJN wilayah II melaksanakan pekerjaan penggantian jembatan Wentira.
Hingga saat ini progress realisasi penggantian jembatan Wentira sudah mencapai 96 persen dan sudah siap opentrafic, diharapkan dengan dibangunya jembatan Wentira ini dapat mendukung aksebilitas barang dan orang di jalur kebun kopi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
