BPJN Sulteng akan Tangani 7 Titik Area Longsor Kebun Kopi

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tengah akan menangani tujuh titik area rawan longsor dijalur Kebun Kopi dalam rangka memperkuat konektivitas antar daerah dan meningkatkan perekonomian masyarakat.

Sebanyak 7 titik area rawan longsor akan dilakukan penanganan oleh BPJN Sulteng yaitu di Ruas Kebun Kopi – Nupabomba (KM35+100, KM40+300, KM40+500 dan KM42+100) dan Ruas Toboli – Kebun Kopi (KM56+100, KM59+150, KM59+750).

Hingga saat ini jalur kebun kopi menjadi perlintasan utama yang padat kendaraan, baik kendaraan pribadi, angkutan umum maupun barang yang akan masuk atau keluar dari Kota Palu sekaligus menjadi jalur yang paling rawan bagi para pengguna jalan.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono pada kunjungan kerjanya Sulawesi Tengah pada 2 Agustus lalu meninjau langsung Ruas Jalan Toboli – Kebun Kopi dan Ruas Jalan Kebun Kopi – Nupabomba khususnya penanganan jalan jalur pegunungan Kebun Kopi yang rawan longsor.

Menurutnya penanganan longsoran jalur tersebut harus dilakukan secara hati-hati karena jalan tersebut merupakan ruas yang vital untuk menghubungkan antar daerah di Sulawesi Tengah.

“Dibuatkan turap dinding penahan tanah (DPT) untuk mencegah longsor. Diatur juga drainasenya di tebing sehingga saat hujan, air tidak menumpuk sehingga menyebabkan longsor,” kata Menteri Basuki.

Padat Karya Tunai

Sementara itu PPK 2.3 Satker PJN wilayah 2 BPJN Sulteng, Nurhasna, membenarkan jika penanganan permanen tujuh titik area rawan longsor di sepanjang ruas Nupabomba – Kebun Kopi sudah masuk usulan untuk ditangani tahun depan.

“Ada tiga titik beliau berhenti waktu kunjungan, termasuk jembatan Uwentira. Alhamdulillah, aman bahkan di suport untuk penanganan enam titik longsor kebun kopi. Untuk usulan di tahun 2023” tulis Nurhasna kepada Trilogi.

Penanganan longsoran jalur tersebut harus dilakukan secara hati-hati karena jalan tersebut merupakan ruas yang vital untuk menghubungkan antar daerah di Sulawesi Tengah.

Untuk tahun 2022 ini, penanganan jalur vital Nupabomba – Kebun Kopi masih fokus penyelesaian pemeliharaan jalan melalui program infrastruktur kerakyatan yang dikemas melalui skema Padat Karya Tunai (PKT) yang menyasar penanganan jalan dan jembatan.

Tujuanya untuk ikut mendorong ekonomi masyarakat melalui anggaran swakelolah untuk pemeliharaan rutin jalan dengan alokasi anggaran sebanyak Rp3,4 milyar untuk mempertahankan kondisi jalan agar tetap berfungsi secara optimal, sehingga umur rencana yang ditetapkan dapat tercapai.

Selain itu, terdapat pemeliharaan beberapa unit jembatan dengan alokasi anggaran sebesar Rp700 juta dan saat ini progres Padat Karya Tunai itu masih dalam tahap penyelesaian.

“Anggaran swakelola tahun ini 3,4 M untuk rutin jalan dan 700 untuk jembatan. Tenaga kerja terserap untuk rutin jalan, tertinggi 150 orang sedangkan jembatan 100 orang” jelas Nurhasana.

Program PKT ini melalui pembangunan infrastruktur yang melibatkan masyarakat setempat sebagai pelaku pembangunan, khususnya infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan teknologi.

“Kalau untuk panjang ruas penanganan, sepanjang ruas Tawaeli, Nupabomba, Kebun kopi, Toboli. Penangananya bukan kontrak, tapi swakelola saja” tutupnya.