Aqiqah Persyaratan, tata langkah dan hukumnya

Anak sebagai anugerah Allah paling bernilai yang dimiliki oleh orangtuanya. Nantinya, anak ialah angkatan penerus untuk ke-2 orangtuanya.

Oleh karena itu, mempunyai anak yang sholeh bisa menjadi aset untuk kedua orangtuanya, walaupun mereka telah wafat.

Tiap orang-tua tentu inginkan anaknya tumbuh jadi sholeh dan sholehah, dan sukses dunia akhirat. Tiap orang-tua tentu inginkan hal yang terbaik untuk anak-anaknya baik itu masalah di dunia atau di akhirat nantinya.

Untuk mensyukuri kedatangan buah kesayangan, umumnya umat Islam mengadakan aqiqah. Aqiqah ialah menyembelih hewan (domba atau kambing) untuk orangtua yang memperoleh karunia berupa kelahiran anak.

Dikutip brilio.net dari beragam sumber, aqiqah dilaksanakan oleh orang-tua dengan niat dekatkan diri pada Allah dan sebagai pernyataan rasa syukur atas nikmat karena memiliki seorang anak.

Dari Sulaiman bin ‘Amir ad-Dhabiy, ia berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Bersama (kelahiran) seorang anak laki-laki (ada kewajiban) ‘aqiqah, dialirkan atas kelahirannya darah (hewan kurban), dan dihilangkan kotoran yang ada padanya.'”

Hukum Aqiqah

Islam sudah atur semua hukum, persyaratan dan ketetapan untuk jalankan satu beribadah. Aqiqah dipisah jadi tiga hukum pelaksanaanya. Hukum itu yaitu seperti berikut:

1. Wajib

Hukum melakukan aqiqah menurut beberapa ulama ialah wajib. Pada suatu hadits, Rasulullah bersabda:

“Selama orangtua bayi yang baru dilahirkan merasa mampu melaksanakan aqiqah, karena itu harus segera dilaksanakan.”

2. Sunnah Muakkadah

Pendapat paling kuat dari jumhur ulama berdasarkan hadits mengenai hukum melakukan aqiqah ialah sunnah muakkadah. Ulama memberi keterangan bila aqiqah ialah penebus yang maknanya aqiqah jadi tanda terlepasnya dari kekangan jin yang ada bersama bayi saat lahir.

3. Sunnah

Pendapat Imam Malik dan Imam Hasan mengenai pelaksanaan aqiqah untuk anak ialah sunnah.

Waktu Pelaksanaan Aqiqah

Waktu untuk melakukan aqiah ialah di hari ketujuh lahirnya anak. Ini berdasar satu hadits, yakni seperti berikut:

Rasulullah bersabda : “Semua bayi tergadaikan dengan aqiqah-nya yang pada hari ketujuhnya disembelih hewan (kambing), diberi nama, dan dicukur rambutnya.” (Shahih, HR. Abu Dawud, Tirmidzi)

Syarat dan Tata Cara Aqiqah

Ada persyaratan dan tata cara yang perlu dipenuhi untuk lakukan Aqiqah. Syarat dan tata langkah aqiqah yakni seperti berikut.

1. Jumlah hewan aqiqah.

Syarat yang pertama ialah harus memerhatikan jumlah hewan aqiqah. Untuk anak lelaki, hewan aqiqah yang disembelih ialah dua ekor kambing atau domba. Dan untuk anak wanita cuma perlu satu ekor kambing atau domba untuk disembelih. Namun bila untuk anak lelaki tidak mampu untuk menyembelih dua ekor, karena itu seekor boleh.

2. Kondisi hewan aqiqah.

Persyaratan kedua, hewan yang dipakai untuk aqiqah sebaiknya dalam kondisi yang sehat, tidak cacat, tidak kurus dan cukup usia untuk disembelih. Usia kambing atau domba yang hendak dipakai untuk aqiqah umumnya sekitar setahun, dengan tipe kelamin jantan atau betina.

Disunnahkan juga, daging aqiqah seharusnya diolah terlebih dahulu. Ada dalam Alquran surat Al Baqarah ayat 172, Allah berfirman:

Yaa ayyuhallaziina aamanu kulu min tayyibaati maa razaqnaakum wasykuru lillaahi ing kuntum iyyaahu ta’budun

Artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.”

3. Mencukur rambut anak.

Untuk melaksanakan aqiqah, hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan mencukur rambut anak berusia tujuh hari sampai gundul.

Hal ini agar bayi terbebas dari godaan setan yang menyertainya ketika lahir. Adapun doa saat menyukur rambut bayi saat aqiqah yaitu sebagai berikut:

Bismillahirohmanirrohiim alhamdulillahirobbil ‘aalamiin allahuma nurussamawati wanurussyamsi walqomari allahuma syirullahi nurunnubuwati rosulallahi salallahu alaihi wasalama walhamdu lillahi robil ‘alamin

Artinya :

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, Ya Allah, cahaya langit, matahari dan rembulan. Ya Allah, rahasia Allah, cahaya kenabian, Rasululullah SAW, dan segala puji Bagi Allah, Tuhan semesta alam.”

Selainnya memulai dengan doa, saat cukur rambut bayi ada tata langkah seperti berikut:

– Arah saat cukur rambut diawali dari samping kanan ke kiri.

– Rambut bayi dicukur semua (bersih atau gundul) sehingga tidak ada kotoran yang masih ada.

– Rambut hasil cukuran sang bayi selanjutnya ditimbang dan jumlah timbangan dipandang dengan nilai emas atau perak yang selanjutnya nilai itu disedekahkan ke fakir miskin.

4. Memberikan nama ke anak.

Setelah cukur rambut, orang-tua harus memberikan nama ke anak yang di aqiqah. Selainnya untuk panggilan, nama berfungsi sebagai doa.

Maka dari itu, saat memberikan nama bayi yang baru lahir, sebaiknya memberikan nama bernama yang baik.

Seperti pada suatu hadits, Rasulullah bersabda:”Sesungguhnya kalian pada hari kiamat akan dipanggil dengan nama-nama kalian dan nama-nama bapak kalian, maka baguskanlah namamu.” (HR Muslim)

5. Menyembelih kambing atau domba

Setelah mencukur rambut dan memberikan nama pada anak, langkah selanjutnya adalah menyembelih kambing yang sudah memenuhi syarat yang telah dijelaskan diatas. Rasulullah bersabda:

“Sesungguhnya Allah telah mewajibkan cara yang baik kepada tiap-tiap segala sesuatu. Maka apabila kamu membunuh, hendaklah kamu membunuhnya dengan cara yang baik, dan jika kamu menyembelih hendaklah kamu menyembelihnya dengan cara yang baik dan hendaknya ia memudahkan (kematian) binatang yang disembelihnya.” (HR Muslim).

Saat menyembelih aqiqah, terlebih dahulu harus membaca doa menyembelih aqiqah sebagai berikut:

Bismillahi wallahu Akbar. Allahumma minka wa laka. Allahumma taqabbal minni. Hadzihi ‘aqiqatu… (sebutkan nama bayi).

Artinya:

“Dengan nama Allah, Allah Maha Besar. Ya Allah, aqiqah ini adalah karuniamu dan aku kembalikan kepada-Mu. Ya Allah, terimalah dari kami, ini aqiqah…(sebut nama anak yang diaqiqahi).”

6. Makan bersama

Aktivitas dari serangkaian aqiqah akan diakhiri dengan makan bersama dan doa bersama agar anak yang aqiqah akan tumbuh menjadi anak yang sholeh atau sholehah, serta berguna bagi orang-orang di sekitarnya