SIGI – Tradisi Nokeso Ngata di Desa Binangga, Kecamatan Marawola, kembali memikat perhatian publik.

Lebih dari sekadar Syukuran Panen Binangga, ritual adat turun-temurun ini kini menjelma menjadi daya tarik wisata budaya yang memperlihatkan bagaimana tradisi masyarakat Marawola mampu bertahan di tengah arus modernisasi.

Di bawah dukungan Bupati Sigi Mohamad Rizal Intjenae, tradisi ini bukan hanya warisan leluhur, tetapi juga simbol harmoni antara pelestarian budaya dan pengembangan ekonomi lokal.

Acara yang dihadiri langsung oleh Bupati Sigi Mohamad Rizal Intjenae itu menjadi momentum penting bagi pelestarian tradisi masyarakat Marawola.

Dalam sambutannya, Rizal Intjenae menegaskan bahwa kegiatan adat seperti Nokeso Ngata mencerminkan kekuatan kebersamaan dan kearifan lokal masyarakat yang tetap hidup di tengah arus modernisasi.

“Tradisi Nokeso Ngata sebagai daya tarik wisata perlu terus dijaga dan dikembangkan. Ini bukan hanya warisan budaya, tetapi juga potensi ekonomi yang mampu menggerakkan sektor pariwisata berbasis budaya di Kabupaten Sigi,” ujar Rizal.

Kegiatan adat yang berlangsung khidmat ini diwarnai prosesi adat, doa bersama, serta partisipasi aktif para tokoh adat, pemuda, dan masyarakat Binangga.

Pemerintah Daerah pun menilai, pelestarian adat semacam ini mampu memperkuat identitas budaya lokal sekaligus menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara untuk mengenal sisi lain dari kehidupan masyarakat Sigi.

Dengan semangat pelestarian yang kuat, Tradisi Nokeso Ngata kini tak hanya menjadi simbol syukur atas hasil panen, tetapi juga representasi harmoninya budaya, masyarakat, dan potensi wisata di jantung Sulawesi Tengah.