Follow TRILOGI untuk mendapatkan informasi terbaru. Klik untuk follow WhatsApp Chanel & Google News
Palu – PT Aphasco Utamajaya merampungkan pembangunan Jalan Akses Utama Huntap Petobo di Kota Palu sepanjang 1,81 kilometer.
Sementara di Kabupaten Donggala, progres Jalan Akses Huntap Lende Tovea mencapai 89 persen dan masih sesuai jadwal.

PT Aphasco Utamajaya terus mengejar target penyelesaian proyek infrastruktur pascabencana di Sulawesi Tengah.
Baca Juga : BPJN Sulteng Teken Kontrak dengan Konsultan Bantek, Fokus Kawal Jalan dan Jembatan
Dengan nilai kontrak sebesar Rp34,68 miliar, proyek ini mencakup dua titik strategis: Proyek Jalan Akses Huntap Petobo Palu dan Proyek Jalan Akses Huntap Lombonga Donggala, sebagai jalur utama menuju kawasan permukiman tetap (huntap) bagi penyintas bencana 2018.
Dalam keterangannya, Zulqarnain, General Superintendent PT Aphasco Utamajaya, memastikan bahwa pembangunan jalan di Petobo telah rampung 100 persen.
“Untuk akses Huntap Petobo secara ruas sudah selesai sepenuhnya,” kata Zulqarnain dalam pernyataan tertulis, Sabtu 14 Juni 2025.
Adapun pembangunan jalan di segmen Donggala, khususnya di kawasan Lende Tovea, kini berada pada progres fisik 89 persen.
“Masih on schedule. Kami optimis penyelesaian bisa tepat waktu,” ujar Zulqarnain.
Baca Juga : Gerak Cepat BPJN Sulteng, Lalu Lintas Trans Sulawesi Kembali Normal dalam 16 Jam
Selain badan jalan utama, pengerjaan infrastruktur pelengkap juga berjalan paralel.
Progres fisik jalan Huntap Palu Donggala mencakup bahu jalan beton dengan mutu f’c 20 MPa yang telah dikerjakan tanpa hambatan teknis berarti.

Meskipun intensitas hujan meningkat dalam beberapa pekan terakhir, pihak kontraktor memastikan komitmen menjaga mutu tetap menjadi prioritas.
Untuk saluran drainase, dua tipe konstruksi yang digunakan, pasangan batu dimensi 110×80 cm dan saluran U DS-3 dimensi 90×100 cm telah selesai seluruhnya.
Baca Juga : Lewat Hibah JICA, Jembatan Palu IV Berdiri Megah, Tapi Belum Bisa Diresmikan
Begitu pula dengan saluran pelintas berupa tujuh unit box culvert yang terdiri dari satu unit berukuran 1×1 meter, lima unit 3×3 meter, dan satu unit ganda 3×3 meter.
“Seluruh box culvert sudah tuntas,” tegas Zulqarnain.
Pekerjaan dinding penahan tanah (talud) dengan ketinggian antara 160 hingga 180 sentimeter juga telah rampung.
Di awal pengerjaan, tim sempat menghadapi kendala teknis terkait posisi tiang listrik PLN, namun setelah koordinasi, pelaksanaan bisa dilanjutkan tanpa gangguan berarti.
Untuk pengendalian erosi di lereng jalan, PT Aphasco menggunakan matras perkuatan tipe 3 dan melakukan penanaman vegetasi.
Baca Juga : Elevated Road Jalan Cumi-Cumi Urat Nadi Baru Transportasi di Kota Palu
Upaya ini dinilai penting untuk menjaga kestabilan lereng dan mencegah risiko longsor.
“Vegetasi sudah mulai tumbuh dan kami harap pengendalian erosi ini efektif,” jelasnya.
Secara keseluruhan, proyek tersebut telah mencapai progres pelaksanaan 89 persen.
PT Aphasco Utamajaya menyebut realisasi fisik berjalan seiring dengan serapan anggaran yang tetap dijaga transparansinya.
Sebagai perusahaan kontraktor yang mengerjakan proyek strategis pemerintah, PT Aphasco Utamajaya menjadi bagian penting dalam proses pemulihan dan pembangunan kembali wilayah terdampak bencana.
Baca Juga : Proyek A1 di Kota Palu Capai 66% Progres, Tingkatkan Konektivitas & Keamanan Jalan Pasca-Bencana
Keberhasilan proyek ini diharapkan mempercepat relokasi warga ke hunian tetap yang layak dan terakses dengan baik.
Proyek Jalan Akses Huntap Petobo Palu menjadi simbol kebangkitan infrastruktur di jantung Sulawesi Tengah, sementara Proyek Jalan Akses Huntap Lombonga Donggala terus dikebut agar rampung sesuai target.
Dengan cuaca sebagai tantangan utama, komitmen mutu dan koordinasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan di lapangan.