Proyek preservasi Jalan Nasional Taripa–Tomata–Beteleme yang melintasi Provinsi Sulawesi Tengah ditargetkan rampung pada akhir tahun 2024.
Proyek ini menjadi salah satu upaya strategis Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tengah dalam mendukung konektivitas antarwilayah dan memperlancar arus logistik jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024.
Menurut Kepala Satuan Kerja PJN Wilayah IV Sulawesi Tengah, Ir. Yafoor Sulaiman, ST. MT, melalui PPK 4.2 Frangky Eka Paendong, ST. MT, progres fisik gabungan telah mencapai 94,87% pada November 2024.
Jalan sepanjang 55,10 km ini berada dalam kondisi mantap dengan target pencapaian akhir sebesar 97,55%.
“Preservasi jalan ini mencakup penanganan longsoran, perkuatan tanah lunak, dan pemeliharaan drainase untuk memastikan kelancaran transportasi. Kami pastikan jalan bebas lubang (zero pothole), tidak ada alur (rutting), dan tidak bergelombang (shoving) sehingga pengguna jalan merasa aman dan nyaman,” ujar Frangky dalam keterangan resminya, Senin 25 November 2024.
Menurut Frangky Eka, Proyek yang dikerjakan oleh PT Putra Jaya dengan nilai kontrak Rp69 miliar ini juga melibatkan pembangunan 4 pondasi tiang pancang dan 4 pondasi bore pile, lengkap dengan dinding penahan tanah beton (DPT).
Selain itu, delapan titik longsoran lereng bawah telah ditangani, di mana enam titik selesai lebih awal, sementara dua titik sisanya ditargetkan rampung pada 10 Desember 2024.
Proyek ini tak hanya bertujuan memperbaiki akses jalan, tetapi juga mendukung program strategis nasional.
Jalan nasional ini menjadi penghubung utama antara Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara, mempersingkat waktu tempuh perjalanan sekaligus menunjang sistem logistik regional.
“Kami optimis, jalan ini akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, terutama di sektor perdagangan dan pariwisata. Selain itu, dengan perawatan rutin dan rehabilitasi minor yang terus berjalan, kami berkomitmen menjaga jalan dalam kondisi optimal sepanjang tahun,” tambah Frangky Eka.
Hingga kini, pemerintah mencatat progres signifikan pada beberapa komponen, seperti pemeliharaan rutin 98,16%, rehabilitasi minor jalan 92,24%, dan penanganan jembatan sepanjang 846,30 meter yang mencapai 84,79%.
Saluran drainase juga dalam kondisi baik, memastikan tidak ada genangan air lebih dari dua jam.
BPJN Sulawesi Tengah terus mempercepat penyelesaian proyek Preservasi Jalan Nasional di Sulawesi Tengah, dengan total progres terkini mencapai 94,879%.
Proyek ini mencakup berbagai jenis pekerjaan mulai dari pemeliharaan rutin hingga rehabilitasi dan penanganan drainase, dengan tujuan meningkatkan konektivitas dan memastikan keamanan bagi pengguna jalan.
Progres Detail Pemeliharaan dan Rehabilitasi
Sejumlah capaian signifikan telah dilaporkan, di antaranya:
- Pemeliharaan rutin sejauh 55,10 km mencapai progres 98,164%.
- Perbaikan rutin kondisi jalan sepanjang 81,05 km telah selesai hingga 98,706%.
- Penunjang/Holding sejauh 11,90 km menunjukkan progres 97,735%.
- Rehabilitasi minor jalan sepanjang 1,00 km.
- Rekonstruksi jalan sepanjang 1,90 km.
Selain itu, pekerjaan infrastruktur pendukung lainnya seperti penanganan longsoran sepanjang 940,00 meter telah mencapai progres 92,243%, sementara penanganan drainase sepanjang 11,40 meter telah selesai sesuai jadwal.
Perbaikan infrastruktur jembatan juga menjadi bagian penting dalam program ini. Pekerjaan yang dilakukan meliputi:
- Rutin jembatan sepanjang 846,30 meter dengan progres 84,798%.
- Perbaikan berkala jembatan sepanjang 105,20 meter.
- Rehabilitasi jembatan sepanjang 52,80 meter.
Jembatan yang diperbaiki diharapkan mampu mendukung kelancaran transportasi dan mengurangi risiko kecelakaan akibat kondisi infrastruktur yang tidak memadai.
Kesiapan Jelang Libur Nataru 2024
BPJN Sulteng telah mempersiapkan sejumlah langkah untuk memastikan kesiapan jalan menghadapi lonjakan arus kendaraan selama libur Nataru 2024.
Marka jalan diperjelas untuk keamanan malam hari, dan ruang milik jalan (rumija) telah dibersihkan dari kotoran serta ditata dengan baik.
Dengan prediksi lonjakan arus kendaraan selama Nataru, preservasi jalan nasional ini tidak hanya berfokus pada perbaikan fisik, tetapi juga pemeliharaan rutin untuk memastikan standar keselamatan terpenuhi.
BPJN Sulteng berharap upaya ini dapat memberikan kenyamanan optimal bagi masyarakat yang akan melintasi ruas Taripa–Tomata–Beteleme.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam proyek ini sejalan dengan visi Kementrian PU untuk menciptakan jalan nasional yang lebih baik dan mendukung konektivitas wilayah Sulawesi Tengah.
Dengan jalan yang aman dan berkualitas, arus barang dan jasa akan lebih lancar, sekaligus memberikan dampak positif bagi perekonomian regional.
Proyek preservasi jalan nasional ini menjadi bukti komitmen pemerintah pusat dalam mendukung program strategis nasional dan meningkatkan kualitas infrastruktur publik di seluruh Indonesia. Jelang Nataru, pengguna jalan dapat mengharapkan perjalanan yang lebih aman, nyaman, dan efisien.
Preservasi Jalan Taripa–Tomata–Beteleme diharapkan juga dapat menjadi model proyek infrastruktur yang tidak hanya menjawab kebutuhan transportasi tetapi juga mendukung target pembangunan berkelanjutan.
Dengan rampungnya proyek ini, konektivitas Sulawesi semakin solid, membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat di kedua provinsi.