Jenis pondasi bangunan yang kuat dan kokoh untuk mendukung konstruksi berbagai gedung atau bangunan sebenarnya cukup beragam.
Pondasi sendiri merupakan struktur bangunan di paling bawah yang berperan menopang seluruh struktur dan beban bangunan. Karena itu pondasi haruslah kuat, kokoh, dan stabil.
Dengan pondasi yang kuat tersebut, maka bangunan juga akan menjadi lebih kuat dan tidak mudah roboh atau ambruk karena berbagai penyebab seperti gempa bumi.
Dengan begitu kita juga bisa meminimalisir terjadi kerugian biaya karena gedung roboh dan mencegah adanya korban jiwa karena gedung roboh.
Jenis Pondasi Bangunan yang Perlu Anda Ketahui
Pondasi yang kuat dan kokoh untuk bangunan umumnya terbagi menjadi dua tipe berbeda yaitu dangkal dan dalam.
Keduanya juga memiliki tipe pondasi turunan yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan bangunan itu sendiri. Nah, berikut akan kita bahas mengenai pondasi dangkal dan dalam beserta jenisnya.
Pondasi Dangkal
Pondasi dangkal digunakan untuk bangunan yang tidak terlalu berat dan tidak terlalu tinggi seperti rumah tempat tinggal. Jenis pondasi ini untuk jenis tanah stabil dan kedalamannya tidak lebih dari 3 meter.
Pondasi ini terbagi menjadi beberapa jenis seperti pondasi memanjang, setempat, sarang laba-laba, dan tapak.
Jenis pondasi bangunan memanjang untuk bangunan berbentuk memanjang. Pondasi setempat untuk menahan kolom pada bangunan bertingkat.
Lalu pondasi sarang laba-laba yang masuk ke dalam pondasi dangkal dengan bentuk seperti jaring laba-laba. Terakhir pondasi tapak untuk bangunan melingkar atau bulat.
Pondasi Dalam
Pondasi dalam merupakan pondasi bangunan untuk bangunan yang lebar. Sesuai dengan namanya, pemasangan pondasi ini cukup dalam yaitu hingga kedalaman lebih dari 3 meter ke dalam lapisan tanah.
Pondasi dalam terbagi menjadi 4 jenis yaitu pondasi tiang pancang, bore pile, piers, dan sumuran.
Jenis pondasi bangunan tiang pancang digunakan untuk pembangunan skala kecil maupun besar dan terkenal memiliki daya tahan yang bagus. Tipe pondasi bore pile biasanya untuk menjaga kestabilan bangunan bertingkat atau bangunan di sekitar lereng. Bentuk seperti tabung yang ditancapkan pada tanah.
Selanjutnya, pondasi piers yang digunakan untuk meneruskan beban berat struktur bangunan. Jenis terakhir yaitu sumuran yang merupakan kombinasi prinsip pondasi dangkal dan tiang.
Pembuatannya dengan membuat beberapa sumur yang kemudian diisi tiang beton sebagai penahan utamanya.
Kedua jenis pondasi bangunan tersebut tentu sama-sama bagus, kuat, dan kokoh. Apalagi jika penggunaanya memang tepat dan sesuai dengan lahan serta kebutuhan bangunan.
Karena itu, sebelum memulai pembangunan maka harus mempertimbangkan pondasi yang paling tepat terlebih dahulu.