Jalan Peredam Tsunami di Kota Palu
Salah satu jalan yang melintas di pesisir pantai ini dipastikan akan menjadi daya tarik baru bagi masyarakata Kota Palu. Di desain khusus dari Jepang, jalan sepanjang 2,4 Km ini diklaim sebagai jalan peredam tsunami yang ada di Kota Palu.
Kontruksi jalan yang di desain khusus sebagai jalan peredam tsunami tersebut di gagas oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN Sulawesi tengah) melalui Satker PJN wilayah II yang berlokasi di jalan Cumi-cumi, Kelurahan Lere, Kota Palu.
Jalan sepanjang 2,4 Km itu nantinya di bangun setinggi 6 meter yang dibungkus dengan balok beton untuk mengamankan Kota Palu dari tsunami. Saat ini pembangunanya terus di pacu.
Penyedianya dilaksanakan oleh PT Bumi Karsa bersama Konsultan Supervisi Desaign and Supervision (DSC) Oriental Consultan Global Co, Ltd in Association dengan total nilai kontrak Rp138,276.933.000.

Kasatker PJN wilayah II Provinsi Sulawesi Tengah, Rhismono, mengatakan penanganan paket A2 sepanjang 2,4 km tersebut di desain khusus dari Jepang sebagai jalan yang menghubungkan jembatan Palu V dan di klaim sebagai peredam tsunami.
“Penanganan paket A2 kontruksi peninggian badan jalan berupa tanggul. Selain sebagai jalan logistic, diharapkan tanggul menjadi peredam tsunami” katanya yang di lansir dari Majalah Lintas.
Proyek Rekonstruksi dan Penanganan Tanggul Jalan Cumi-Cumi di Kota Palu saat ini, realisasi pekerjaannya sudah mencapai 51,118 persen.
Paket A2 Rekonstruksi dan Penanganan Tanggul Jalan Cumi-Cumi itu berada dibawah kendali, Rizky Ananda selaku PPK 2.5 Provinsi Sulawesi Tengah, di Satker PJN wilayah II.
Site Enginering Manager PT Bumi Karsa, A Arsyad mengaku bersukur karena pekerjaan berjalan dengan lancar, bahkan dengan deviasi yang sangat positif.
“Alhamdulillah semua berjalan lancar, progress kemajuan fisik menunjukkan deviasi yang sangat positif” kata Arsad.
Dia berharap tidak ada kendala berarti dalam pelaksanaan di kemudian hari, sehingga pekerjaan selesai sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

Untuk realiasi progress paket Rekonstruksi dan Penanganan Tanggul Jalan Cumi-Cumi tersebut, kata Arsyad, sudah mencapai 51,118 persen dari rencana 51,611 persen. Dengan kata lain progress pekerjaan mengalami deviasi positif 0,494 persen.
“Kita berkontrak tahun 2022 lalu dan kini sudah masuk tahun terkahir di paket MYC ini. Kami bekerja sesuai dengan arahan dan petunjuk dari Balai Jalan dan diawaai langsung oleh JICA” ucapnya.
Lebih jauh dijelaskan, item pekerjaan pada proyek A2 Rekonstruksi dan Penanganan Tanggul Jalan Cumi-Cumi meliputi pekerjaan timbunan, pemasangan balok beton, pengaspalan, pembangunan drainase dan box culvert.
Total Panjang penanganan jalan pada proyek ini mencapai 2,4 kilometer termasuk di dalamnya pekerjaan Retailing Wall dan pembuatan 7 titik box culvert.
“Sesuai kontrak, pekerjaan akan berakhir pada Juni mendatang. Tapi mudah-mudahan jika tidak ada halangan bisa selesai tepat waktu” ujar Arsyad.
Proyek ini memiliki di desain khusus dengan melakukan peninggian badan jalan atau Elevated Road sebagai tanggul untuk membentengi Kota Palu dari tsunami.
Selain itu, Paket A2 ini juga dilaksanakan dengan system konsep ‘Build Back Better’ dengan dasar untuk megurangi dampak resiko bencana terhadap tsunami.
PT Bumi Karsa pada paket ini menangani sejumlah pekerjaan berupa konstruksinya timbunan yang dibungkus blok beton armor sebagai peredam tsunami yang ditargetkan akan tuntas dikerjakan pada Juli 2024 mendatang.
Berikut ini penanganan pekerjaan paket Rekonstruksi dan Penanganan Tanggul Jalan Cumi-Cumi sejauh 2,4 Km yang dikerjakan oleh PT Bumi Karsa.
• Pekerjaan Timbunan sejauh 2,35 Km
• Pekerjaan Retaning Wall 3,5 Meter
• Pekerjaan Pemasangan Block Armor
• Pekerjaan Box Culvert sebanyak 7 titik @15-35 meter
• Pekerjaan Saluran Struktur atau saluran beton bertulang U-Ditch tipe DS6a dan DS1a
• Aspal AC-Base dengan tebal 9,5 cm
• Aspal AC-BC dengan tebal 6 cm
• Aspal AC-WC Asb dengan tebal 4 cm