Akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Tadulako (Untad) Palu menilai, kabar adanya kudeta dikubu Partai Demokrat adalah bagian dari strategi manuver politik di tanah air untuk mencoba gembosi partai oposisi.
Menurut dia, upaya ini bagian dari strategi untuk memberi eksitensi bagi partai pendukung Pemerintah agar menjadi lebih kuat.
“Ada upaya sistematis. Ada banyak azas-azas yang terjadi karena bagian dari strategis partai lain yang coba mengembusi partai Demokrat ini misalnya, karena dia dianggap diluar dari pemerintah atau opisisi” kata Dr. Slamet Riyadi Cante, M.Sk, Akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Tadulako (Untad) ketika dihubungi Trilogi, Sabtu 6 Maret 2021.
Hal ini dikatakanya sebagai bentuk upaya oleh oknum tertentu untuk memanfaatkan Demokrat dalam momen isu kudeta ini. Sehingga nantinya meraih efek relasi publik dengan berhadapan oleh pihak pemerintah.
“Bisa saja ini di dorong seperti itu, meskipun gak kelihatan kan!. Tetapi, itu juga bisa saja sebagai manuver politik dari orang-orang tertentu, bagaimana menghabisi partai ini, supaya eksistensi partai pendukung pemerintah lebih kuat, karena tidak ada lagi oposisi” Bebernya.
Alasan itu menjadi kuat, kata dia, jika melihat perkembangan informasi dari KLB itu sendiri, dimana keputusan hasil voting cepat pada KLB itu telah melahirkan satu kekuatan dengan mengangkat orang internal lingkaran istana Sebagai ketua baru.
“Biasanya itu adalah trik, misalnya untuk menghabisi salah satu partai yang dianggap opisisi karena yang didorong juga kesana sebagai ketua partai Demokrat hasil KLB orang internal pemerintah kan” jelasnya, Sembari menambahkan.
“Ini sebagai manuver strategi dari partai partai lain. Agar partai Demokrat yang identik dengan partai oposisi ini ya, semakin tidak punya kekuatan secara politik lagi” Imbuhnya.