Inovasi material konstruksi saat ini makin maju akibat perkembangan ilmu pengetahuan. Salah satu inovasi konstruksi adalah material beton hijau.
Material atau bahan baku pembuatan bangunan ini memanfaatkan limbah sisa hasil produksi. Sehingga beton hijau dikatakan sebagai material konstruksi yang ramah lingkungan.
Jika dibandingkan dengan penggunaan beton konvensional, maka beton hijau jauh lebih menghasilkan sedikit karbondioksida. Selain itu, material ini juga tahan lama dan murah.
Keunggulan Inovasi Material Konstruksi Beton Hijau
Penggunaan beton hijau bertujuan mengurangi beban dari sumber daya alam serta meningkatkan ketergantungan penggunaan material yang dapat didaur ulang.
Jadi, dengan penggunaan beton hijau, maka keberlanjutan beton ramah lingkungan akan terus diterapkan.
Secara umum, beton hijau atau green concrete memiliki kesamaan dengan beton konvensional. Perbedaannya terletak pada penggunaan bahan tambahan atau admixtures yang menggantikan sebagian semen atau agregat.
Proses produksinya dirancang untuk mengonsumsi lebih sedikit energi dan bersifat lebih ramah lingkungan.
Dengan keunggulan inovasi material konstruksi beton hijau tersebut, maka akan banyak manfaat yang diperoleh, antara lain:
Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca (CO2)
Pengurangan konsumsi energi dalam pembuatan beton ramah lingkungan berkontribusi pada berkurangnya pelepasan gas-gas berbahaya ke atmosfer. Gas karbon dioksida (CO2) memiliki peran signifikan dalam pemanasan global.
Yakni dapat mengakibatkan perubahan iklim, kenaikan permukaan laut, dan dampak negatif terhadap pertanian dan kehidupan binatang. Produksi semen sendiri menyumbangkan sekitar 4 hingga 5% dari total emisi CO2 secara global.
Efisiensi Energi dalam Produksi Semen
Produksi semen Portland mengandalkan penggunaan besar-besaran batu bara atau gas alam untuk pemanasannya, dengan kebutuhan energi yang signifikan dalam proses penambangan dan pengangkutannya.
Sebaliknya, pemanfaatan limbah seperti fly ash dapat menghasilkan penghematan energi yang substansial. Fly ash, sebagai produk sampingan dari berbagai proses industri, dapat digunakan untuk mengurangi konsumsi energi dalam konsep beton ramah lingkungan.
Dengan memanfaatkan limbah yang sudah ada, kita dapat mengurangi ketergantungan pada sumber daya baru dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Menerapkan 3R (Reduce, Reuse, Recycle)
Beton hijau bertujuan menerapkan konsep 3R (reduce, reuse, recycle) dengan mengurangi konsumsi energi, memanfaatkan limbah industri, dan mendaur ulang bahan untuk preservasi lingkungan.
Mengurangi Eksploitasi Lingkungan
Beton hijau bertujuan mengurangi penggunaan sumber daya alam, seperti pasir dan batu kapur, untuk meminimalkan dampak eksploitasi dan melindungi keberlanjutan lingkungan.
Mengurangi Limbah
Penggunaan beton hijau bertujuan menekan produksi limbah melalui penggunaan bahan daur ulang dan proses produksi yang efisien.
Dengan mengutamakan pemanfaatan limbah dan mengurangi pemborosan material, beton hijau berkontribusi pada upaya global dalam mengelola limbah dan meningkatkan keberlanjutan lingkungan.
Beton hijau merupakan salah satu inovasi material konstruksi yang berkelanjutan karena lebih ramah lingkungan. Dengan memanfaatkan produk ini, maka secara tidak langsung mampu melindungi dan menjaga Bumi ini. Semoga bermanfaat!