Citra Polisi bagi masyarakat itu masih abu-abu, mereka belum bisa dianggap baik tapi tidak serta merta buruk.
Kalau hasil kerja terlihat baik masyarakat pasti akan memujinya. Namun ketika ada oknum anggota Polisi yang terlibat melakukan tindak kejahatan, kita mungkin akan menjelek-jelekkan.
Bagaimana pun kita harus mengapresiasi kerja yang dilakukan Polisi, baik yang terlihat maupun tidak. Seperti yang baru-baru ini terjadi di Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah.
Seorang anggota Polisi melakukan tindakan berani dan penuh resiko demi membantu anak-anak sekolah untuk menyeberang sungai Ongulara.
Baca Juga : POLDA SULTENG GELAR PENINGKATAN KEMAMPUAN PENYIDIK
Polisi itu membantu siswa SD menyeberang sungai di Desa Malino, Kecamatan Banawa Selatan, Kabupaten Donggala. Kejadian ini terjadi pada 9 April 2021, kemarin.
Hebatnya Polisi yang juga anggota Bhabinkamtibmas Polres Donggala, bernama Brigpol Annas, ini sampai menarik talik rakit untuk menyeberang sungai ditengah derasnya arus air, dengan menggunakan pakaian dinas.
Aksi Heroik, Brigpol Annas, anggota Polri dari Polres Donggala, mengajarkan kita arti mengasihi sesama. Baru-baru ini tersebar video aksi heroiknya membantu siswa SD menyeberangi sungai.
Ketika hari masuk petang yakni pukul 16.00 Wita, Brigpol Annas, rela turun ke sungai hingga seragamnya basah. Ia membantu sejumlah anak SD kedua desa yakni Desa Ongulara dan Desa Malino menyeberang sungai dengan rakit. Tidak tanggung-tanggung, Brigpol Annas terkadang rela menggendong anak SD itu lho.
Berdasarkan informasi rilis yang diterima Trilogi Sabtu 10 April 2021, kegiatan Brigpol Annas, saat melaksanakan tugas sebagai anggota Polri dalam menyembangi warga sekaligus memperbaiki akses penyeberangan di Sungai.
Hal ini ditulis oleh Kapolsek Banawa IPTU Tirtayasa Efendi, selaku penanggung jawab dari kegiatan Brigpol Annas. Tinginya curah hujan dilokasi itu, membuat tali penyebarangan rakit milik warga terputus, sehingga berdampak bagi akses warga kedua Desa.
“Akibatnya kegiatan belajar mengajar anak sekolah SD, SMP, Satu Atap (SATAP) tidak bersekolah karena terhambat oleh akses penyeberangan ke desa Ongulara putus. Atas kerjasama Bhabinkamtibmas dan Masyarakat, askes Penyebrangan sungai Ongulara yang menggunakan rakit akhirnya sudah bisa digunakan kembali oleh masyarakat” tulisnya.