Palu – Progres proyek jalan nasional Buol–Lingadan makin ngebut jelang akhir tahun.
Hingga pertengahan November 2025, capaian pekerjaan penanganan longsoran Buol–Lingadan telah menembus 85 persen.
Dua titik utama kini memasuki tahap akhir, termasuk pengaspalan jalan Buol–Laulalang dan penguatan lereng dengan bronjong angkur untuk memperkuat struktur tanah di wilayah rawan longsor.
PPK 1.2 Provinsi Sulawesi Tengah, Eko Prasetya Galih , menjelaskan, dari total lima titik pekerjaan, tiga titik telah tuntas seluruhnya.
Ketiganya berada di KM 493+300, KM 496, dan KM 585, bahkan dua titik sudah melalui tahap pengaspalan jalan Buol–Laulalang.
“Kami tengah menuntaskan bahu jalan dengan mutu beton fc 20 MPa,” ujar Eko dalam keterangannya, Rabu (12/11).
Dua titik lainnya masih dikerjakan melalui penguatan lereng dengan bronjong angkur untuk menstabilkan struktur tanah di area rawan longsor.
Pekerjaan ini ditargetkan rampung dalam sepekan mendatang sebelum dilanjutkan ke tahap akhir pengaspalan dan pengerasan bahu jalan.
Proyek bernomor kontrak HK0201-8014.5.2/90 itu dikerjakan oleh CV Bangkit Persada dengan nilai Rp 4,45 miliar.
Meski kondisi tanah di beberapa segmen ruas Laulalang–Lingadan tergolong labil, Eko memastikan situasi lapangan tetap terkendali.
“Cuaca yang sempat menghambat kini mulai membaik, sehingga progres berjalan sesuai target,” ungkapnya.
Rangkaian pekerjaan di ruas Buol–Lakuan–Laulalang–Lingadan meliputi penguatan lereng menggunakan pasangan batu, pemasangan box culvert 2×2 meter, serta perbaikan bahu jalan di beberapa titik.
Eko menegaskan, seluruh pekerjaan diyakini rampung pada akhir November.
“InsyaAllah jalan nasional ini akan kembali berfungsi optimal dan lebih aman bagi pengguna jalan,” tutupnya.



