Luwuk, Banggai – Puluhan pelajar SD dan SMP di Banggai menerima suntikan semangat baru dari Program Indonesia Pintar.

Lewat kolaborasi Nilam Sari Lawira dan Andi Maharani, bantuan pendidikan itu tidak sekadar menyentuh rekening siswa kurang mampu, tapi juga membuka harapan akan akses belajar yang lebih merata di wilayah timur Sulawesi Tengah.

Kamis pagi, 10 Juli 2025, halaman SD Al-Fatih di Luwuk Banggai dipadati siswa, orang tua, dan guru. Mereka hadir dalam penyaluran PIP Aspirasi NSL, bagian dari Program Indonesia Pintar yang diinisiasi oleh anggota DPR RI Komisi X, Nilam Sari Lawira.

PIP Kabupaten Banggai

Dalam kegiatan itu, Andi Maharani, anggota DPRD Banggai dari Fraksi NasDem turun langsung menyerahkan bantuan tunai pendidikan kepada para penerima.

“Saya harap dana ini digunakan untuk keperluan sekolah. Belilah buku, seragam, dan alat tulis. Jangan pernah menyerah dalam mengejar cita-cita,” ujar Andi di hadapan para siswa dan wali murid.

Penyaluran beasiswa siswa SD dan SMP ini merupakan kelanjutan dari rangkaian distribusi yang dimulai sejak Rabu lalu.

Lokasi sebelumnya meliputi SDN Inpres Pandan Wangi dan SDN Mantawa. Di hari yang sama dengan SD Al-Fatih, Andi juga menyambangi Pondok Pesantren Hidayatullah dan Al-Fatih untuk menyalurkan bantuan serupa.

Program Indonesia Pintar adalah skema bantuan pendidikan nasional yang menyasar pelajar dari keluarga kurang mampu.

Tujuannya jelas, menekan angka putus sekolah dan memastikan setiap anak Indonesia bisa menamatkan pendidikan dasar dan menengah.

Penerima bantuan ditentukan berdasarkan data dari sekolah dan diverifikasi oleh dinas pendidikan.

Proses pencairan dilakukan lewat rekening siswa, dengan bank penyalur seperti BRI untuk jenjang SD dan SMP, serta BNI untuk SMA.

Dana yang diterima setiap siswa pun berbeda. Pelajar SD mendapat Rp450.000 per tahun, SMP sebesar Rp750.000, dan SMA mencapai Rp1.800.000.

Jika siswa lulus sebelum tahun ajaran berakhir, maka pencairan dilakukan secara proporsional sesuai sisa waktu belajarnya.

Selain jalur reguler yang diusulkan sekolah melalui dinas, PIP juga hadir lewat jalur aspirasi anggota DPR RI. Salah satu tokoh yang aktif mendorong jalur ini adalah Nilam Sari Lawira.

Melalui skema PIP Aspirasi NSL, ia menyalurkan bantuan kepada ribuan pelajar di Sulawesi Tengah, terutama di daerah pemilihannya.

Untuk tahun ini, terdapat dua kategori penerima, PIP Aspirasi Pemberian, bagi siswa yang sudah memiliki buku tabungan dan PIP Aspirasi Nominasi, bagi mereka yang baru membuka rekening bank atas pengantar dari sekolah.

Dana untuk kategori nominasi dikirim paling lambat 90 hari setelah aktivasi rekening.

Fase pertama penyaluran dari Mei hingga Juli 2025 mencatat angka signifikan dari 19.997 usulan, sebanyak 14.396 siswa lolos verifikasi.

Dari jumlah itu, 8.739 merupakan penerima kategori pemberian, sementara sisanya masuk kategori nominasi.

Kolaborasi antara pemerintah pusat dan wakil rakyat di daerah menjadi kunci keberhasilan program ini.

Peran tokoh lokal seperti Andi Maharani menjadi jembatan antara kebijakan nasional dan kebutuhan masyarakat di lapangan.

Dalam suasana sederhana namun sarat makna, Andi menyampaikan terima kasih kepada Nilam Sari Lawira atas perjuangannya di Senayan.

Ia berharap program ini tidak hanya meringankan beban ekonomi keluarga, tetapi juga membangun semangat belajar para siswa.

“Ini bukan sekadar bantuan tunai. Ini adalah investasi untuk masa depan daerah,” kata Andi menutup sesi penyaluran.

Program Indonesia Pintar tak sekadar soal angka dan nominal. Di balik setiap pencairan, tersimpan harapan ribuan anak dari pelosok negeri untuk tetap berada di bangku sekolah.

PIP Aspirasi NSL, yang diperjuangkan Nilam Sari Lawira bersama dukungan tokoh seperti Andi Maharani, menunjukkan bahwa pendidikan bukan hanya urusan pusat, tapi juga tanggung jawab bersama.