Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono bersama-sama meresmikan 3,724 Huntap Pascabencana Sulawesi Tengah. Acara peresmian tersebut merupakan bagian dari upaya pemulihan pasca-gempa yang terjadi pada tahun 2018 silam.
Dalam acara peresmian yang digelar kemarin Rabu 26 Maret 2024, Presiden Jokowi menegaskan pentingnya pembangunan hunian tetap ini sebagai komitmen pemerintah untuk mendukung proses pemulihan di daerah yang terkena dampak gempa bumi.
Proyek pembangunan huntap tersebut mencakup berbagai fasilitas seperti rumah tinggal, fasilitas pendidikan, dan sarana ibadah.
Menurut Presiden Jokowi, pembangunan hunian tetap ini sekaligus merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan bahwa korban gempa bumi di Palu dapat kembali ke kehidupan normal dengan cepat dan layak.
Jokowi juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang terlibat dalam proses pembangunan, termasuk Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) yang bertanggung jawab atas proyek ini.
Pembangunan Huntap Pascabencana Sulawesi Tengah bagi korban gempa bumi ini menjadi salah satu prioritas utama pemerintah sejak bencana tersebut terjadi pada September 2018 lalu.
Gempa dengan kekuatan yang cukup besar tersebut telah mengakibatkan kerusakan yang parah di wilayah tersebut, termasuk banyaknya rumah yang hancur dan mengakibatkan ribuan orang kehilangan tempat tinggal.
Upaya pemulihan pasca-gempa di Palu dan sekitarnya memerlukan waktu yang cukup lama dan juga dukungan yang besar dari berbagai pihak. Pembangunan hunian tetap ini diharapkan dapat memberikan solusi jangka panjang bagi korban gempa bumi untuk mendapatkan tempat tinggal yang layak dan aman.
“Dengan mengucap Bismillahirahmanirahim, pada hari ini Huntap Pascabencana gempa bumi Palu saya nyatakan diresmikan” ujar Presiden RI Joko Widodo usai melakukan Peresmian Huntap Pascabencana Sulawesi Tengah dan Infrastruktur Permukiman.
Presiden Jokowi berharap nantinya kompleks Huntap ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. Dirinya berharap masyarakat Sulawesi Tengah yang terdampak bencana bisa kembali bangkit menjalani kehidupan bersama keluarganya di rumah yang dibangun dengan teknologi rumah tahan gempa tersebut.
“Semua Huntapnya sudah selesai dan tadi kita sudah meresmikan secara simbolik. Alhamdulillah ada Fasum, Fasos dan Faskesnya juga. Kita harapkan nanti akan menjadi tempat membangun kehidupan yang baru disana” terang Presiden.
Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan huntap yang diresmikan Presiden RI Joko Widodo merupakan komitmen pemerintah dalam penyediaan hunian yang layak bagi masyarakat melalui Program Sejuta Rumah. Selain itu juga menjadi upaya pemerataan pembangunan di seluruh pelosok negeri, terutama di wilayah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal).
Total Huntap yang saat ini diresmikan sebanyak 3.724 unit Huntap dan Infrastruktur Permukiman dengan rincian ada di Kota Palu sebanyak 2.231 unit rumah dengan luas lahan 66,2 Ha, Kabupaten Sigi sebanyak 730 unit rumah dengan luas lahan 97,46 Ha, dan Kabupaten Donggala sebanyak 763 unit rumah dengan luas lahan 16,55 Ha.
“Pembangunan Huntap dan Infrastruktur Permukiman ini merupakan bukti nyata bahwa Pemerintah hadir dalam penyediaan hunian yang layak bagi masyarakat terdampak bencana. Diharapkan dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman, para penerima bantuan dapat meraih kualitas hidup yang lebih baik,” katanya.
Sebagai informasi tambahan selain meresmikan Huntap Presiden juga meresmikan Gedung Rumah Sakit Anutapura Medical Center Palu dan hasil Rekonstruksi Gedung dan Kampus UIN Datokarama Palu.
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto menerangkan, pembangunan Huntap dilaksanakan oleh Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Sulawesi Tengah Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sulawesi II Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR.
Pembangunan Huntap di Kota Palu berada di Huntap Duyu (230 unit), Huntap Talise (599 unit), Huntap Mandiri (308 unit), Huntap Balaroa (52 unit). Di Kabupaten Sigi pembangunan Huntap dilaksanakan di Huntap Pombewe (605 unit), Huntap Lambara (62 unit), Huntap Salua (63 unit) dan di Kabupaten Donggala dilaksanakan di Huntap Loli Tasiburi II (32 unit), Huntap Wani (73 unit), Huntap Loli Raya atau Dondo (16 unit) dan Huntap Ganti (17 unit).
Lebih lanjut, Iwan menambahkan, sebelum melaksanakan pembangunan Huntap, pihaknya juga telah melakukan verifikasi bersama antara pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian PUPR dan pemerintah daerah setempat.
Gubernur Sulawesi Tengah juga menerbitkan SK Gubernur Nomor 360 Tahun 2019 yang menyatakan bahwa warga terdampak bencana sebesar 8.788 unit dengan kriteria warga pemilik rumah atau ahli waris yang sah dengan ketentuan setiap pemilik rumah hanya mendapat satu unit huntap. Saat ini sebanyak 3.724 unit yang sudah terbangun dan secara resmi sudah diresmikan oleh presiden dengan nilai total biaya pembangunan Rp 1,05 Triliun dan saat ini telah dilakukan penghunian sebanyak 3.195 unit.
“Selain membangun hunian tetap, Kementerian PUPR RI juga melengkapi pembangunan infrastruktur dasar seperti pembangunan jalan lingkungan dan akses kawasan permukiman, drainase, penerangan jalan umum (PJU), Fasum, Fasos, Faskes, Ruang Terbuka Publik, Jaringan air bersih beserta reservoir, Sistem Penegelolahan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALDT), TPS3R, dan kolam retensi”, terangnya.
Kementerian PUPR, kata Iwan, berharap dengan tinggal di Huntap ini dapat memulihkan kembali semangat masyarakat terdampak bencana untuk membangun kehidupan baru.
“Peresmian ini menandai kehidupan dan permukiman disini sudah bisa dimanfaatkan secara penuh oleh masyarakat terdampak. Masyarakat sudah bisa menempati tempat tinggal yang lebih layak. Ini juga merupakan bukti bahwa negara hadir untuk melindungi rakyat dan meningkatkan kualitas lingkungannya,” tandasnya.
Turut hadir mendampingi Presiden Joko Widodo saat meresmikan Huntap antara lain Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura, Walikota Palu Hadianto Rasyid, dan Perwakilan Forkopimda Sulawesi Tengah dan Kota Palu.
Sumber : Data & Foto milik KOMPU Dirjen Perumahan Kementrian PUPR & BP2P Sulawesi II