Setelah tenggelam kurang dari empat jam, sebanyak Delapan orang kru kapal Toagboat Syarasd I yang karam di perairan Pegah Selat Makasar, Kalimantan Timur itu Selamat dan berhasil dievakuasi oleh tim Basarnas Pemerintah Kota Balikpapan.
Informasi ini diterima pihak Basarnas sekira pukul 11.00 Wita, jika TB Syrasd I yang berlayar dari Kota Balikpapan menuju Palu, tenggelam.
Baca Juga : Isu Kudeta Demokrat, Manuver Politik Gembosi Partai Oposisi
“Laporan yang diterima, kapal TB Syarasd I mengalami kendala trouble engine, air masuk ke dalam deck kapal. Saat tenggelam seluruh penumpang terapung di tengah laut ” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan, Melkianus Kotta, seperti dilansir dari Balikpapan Pos.com
Setelah mendapat informasi, Tim SAR langsung berangkat menuju lokasi sekira pukul 11.36 Wita dengan menggunakan KN 236 Wisanggeni dan estimasi sampai ke lokasi kejadian pukul 14.26 Wita.
“Perkiraan lokasi yang ditempuh Tim SAR sekira 54,90 kilometer atau 29,64 nautical mile. Saat ini Tim Basarnas Kaltimtara bersama anggota Ditpolairud Polda Kaltim sedang dalam perjalanan menuju lokasi kejadian, untuk mengevakuasi korban,” ucapnya.
Baca Juga : LOS DOL EMAS DONGI DONGI
Baca Juga : ASAP KOTOR PROYEK BENCANA
Seluruh korban kapal Tug Boat Syarasd I yang tenggelam di Selat Makassar, tepatnya di perairan Muara Pegah dinyatakan selamat dan berhasil dievakuasi oleh Tim SAR gabungan.
“Hasil operasi ke delapan korban berhasil dievakuasi sekitar pukul 15.15 Wita. Dan tiba di dermaga Somber Balikpapan sekitar pukul 17.30 Wita,” kata Melkianus.
Hanya saja salah satu korban langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan, karena mengalami luka pada bagian kaki.
Sementara itu Nakhoda TB Syarasd I, Rustam menerangkan, kapalnya sedang menarik tongkang tidak bermuatan, dari Balikpapan tujuan Palu.
“Jam 12 malam tadi, kondisi kapal tidak memungkinkan karena ada trouble. Kapal terombang ambing. Jadi, kapal saya rapatkan ke tongkang, naikkan barang-barang yang bisa diselamatkan,” kata Rustam kepada tim Basarnas Balikpapan.
Dijelaskan Rustam, tugboat mulai kemasukan air sekitar pukul 07.00 WITA pagi tadi. “Kemudian tenggelam sekitar jam 10-an. Tongkang tidak ikut tenggelam karena saya ikat seperti jangkar,” ungkap Rustam.
Sebelum kapal tenggelam, lanjut Rustam, dia sempat berkomunikasi radio bersama kapal lain meminta pertolongan. “Ada kapal lain, saya kontak pakai radio. Saya tidak bisa kontak ke darat. Alhamdulillah saat kapal tenggelam, kapal lain (Hermes I) datang,” pungkas Rustam.