Memasuki pertengahan Tahun 2024 ini, sudah puluhan miliar anggaran negara di gelontorkan Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Kementrian PUPR melalui Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN Sulawesi Tengah) untuk manangani kondisi jalan di ruas Beteleme-Tompira-Kolonedale-Bahonsuai-Bungku, di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
Anggaran itu digunakan untuk biaya pemeliharaan jalan medio 2020–2024. Banyaknya kondisi jalan yang rusak, lantas kemudian menyoal anggaran pemeliharaan jalan setiap tahunya. Potensi kerugian Negara bisa makin tebal jika memperhitungkan banyaknya jalan rusak yang berlubang. Kerugian yang ditanggung negara, bisa di taksir mencapai miliaran rupiah.
Baca Juga : Jejak “Rasuah” Lahan Huntap Pombewe
Penyusunan rencana dan pelaksana kurang matang hingga pengawasan kurang awas, dituding jadi salah satu penyebab. Artinya fungsi pengawasan masih lemah, tindakan preventive tidak jalan. Kini anggaran pemeliharan jalan sepanjang 135,93 km tersebut, menuai banyak sorotan.
Untuk menanggapi persoalan itu, Hasim, ST yang bertanggung jawab dalam menangani ruas jalan Beteleme-Tompira-Kolonedale-Bahonsuai-Bungku, ketika dilakukan upaya konfirmasi oleh media ini, justru memilih tidak merespon telfon dan pesan konfirmasi terkait kondisi jalan nasional yang rusak yang tersebar di sepanjang 135,93 km itu. Sampai dengan berita ini diterbitkan, Hasim yang memangku jabatan PPK 4.3 Provinsi Sulawesi Tengah di Satker PJN wilayah IV itu belum dapat di konfirmasi.
Padahal pengelolaan anggaran pemeliharaan jalan di ruas itu sekira sudah menyentuh angka puluhan miliar, untuk perbaikan kondisi jalan nasional di sepanjang ruas Beteleme-Tompira-Kolonedale-Bahonsuai-Bungku dalam waktu separuh dekade. Permukaan aspal di ruas jalan nasional yang ditangani oleh PPK 4.3 Provinsi Sulawesi Tengah itu banyak yang rusak disana-sini.
Baca Juga : KPK & BPKP Diminta Turun | Merah di Proyek Lindu !
Baca Juga : Mengurai Sengkarut di Proyek 156 Miliar
Ada banyak titik aspal yang terkelupas karena tidak menempel dengan baik pada badan jalan. Akibatnya, jalan berlubang di banyak tempat ketika Trilogi bersama tim melewatinya, Selasa 14 Mei 2024 lalu. Hasil reportase sepanjang ruas jalan Beteleme-Tompira-Kolonedale-Bahonsuai-Bungku, sepertinya tidak sulit menemukan jalan berkondisi rusak sedang hingga berat sepanjang ruas itu.
Meskipun sepanjang tahun 2020 sampai dengan tahun 2024 ini, keuangana Negara sudah terkuras banyak dengan nilai yang mencapai puluhan miliar hanya demi menjaga kondisi jalan agar tidak rusak.
Kerusakan jalan di sebagian wilayah Kabupaten Morowali Utara dan Kabupaten Morowali perlu mendapat perhatian. Di beberapa ruas jalan, kondisi aspal tidak rata akibat kondisi cacat di permukaan hingga berlubang. Apalagi ada jalan yang selama dua tahun terakhir selalu dalam kondisi rusak.
Baca Juga : Rame-rame Menjepit Pokja
Pengguna jalan pun harus ekstrahati-hati saat melintasi jalan-jalan tersebut. Terlena sedikit saja, keselamatan menjadi taruhanya. Sebab, pencahayaan yang tak memadai membuat jalan rusak berlubang tak terlihat pada malam hari.
Sepanjang ruas Tompira-Bahonsuai misalkan, ditemukan kondisi jalan mengalami Striping. Di ruas itu terjadi penglupasan lapisan permukaan aspal, hal ini ditenggarai terjadi akibat kurangnya ikatan antara lapisan bawah jalan dan lapisan permukaan atau terlampau tipis ketika masa pelaksanaan proyek.
Kemudian juga jalan berlubang akibat lambat ditangani, kondisi jalan aspal seperti itu dapat terjadi ketika retakan yang dibiarkan tanpa perbaikan sehingga akhirnya air meresap dan membuat rapuh lapisan jalan. Lubang itu awalnya kecil dan berkembang menjadi besar yang dapat membahayakan pengguna jalan.
Memasuki pertengahan tahun 2024 ini penanganan paket preservasi ruas jalan nasional di sepanjang Beteleme-Tompira-Kolonedale-Bahonsuai-Bungku masih berjalan. Preservasi ruas jalan lintas timur Provinsi Sulawesi Tengah itu, rusak ada di mana-mana. Jalur vital penghubung Kabuapten Morowali Utara dan Morowali itu, masih mengkhawatirkan.
Baca Juga : Main Sulap Dokumen Tender 184 Miliar
Anggaran program Preservasi diruas jalan Beteleme-Tompira-Kolonedale-Bahonsuai-Bungku, semakin terkikis dalam 5 tahun terakhir. Program Preservasi untuk pemeliharaan jalan Nasional, Satker PJN Wilayah IV jalan ditempat.
Berdasarkan catatan Trilogi, untuk penanganan ruas jalan Beteleme-Tompira-Kolonedale-Bahonsuai-Bungku, adalah kewenangan dari BPJN Sulawesi Tengah dengan total panjang keseluruhan mencapai 135,93 km.
Peta ruas jalan Nasional di Provinsi Sulawesi Tengah ini, melalui Kepmen PUPR nomor 248/KPTS/M/2015, yang menjadi kewenangan PPK 4.3 Provinsi Sulawesi Tengah di Satker PJN Wilayah IV, medio tahun 2020 sampai dengan 2024 sebagai berikut.
- Pada tahun anggaran 2020 Kementrian PUPR mengalokasikan anggaran untuk pelaksanaan Preservasi jalan Beteleme-Tompira-Kolonedale & Tompira-Bahonsuai-Bungku, senilai Rp49.130.936.000, yang dikerjakan oleh PT Mentawa Karyatama Sejati.
- Kemudian pada tahun 2021 dialokasikan kembali anggaran untuk pelaksanaan Preservasi jalan Beteleme-Tompira-Kolonedale & Tompira-Bahonsuai-Bungku, senilai Rp13.116.683.666, yang dikerjakan oleh PT Elim Jaya Pratama.
- Lalu Kemudian pada tahun anggaran 2022 BPJN Sulawesi Tengah kembali mengalokasikan anggaran untuk pelaksanaan Preservasi jalan Beteleme-Tompira-Kolonedale & Tompira-Bahonsuai-Bungku, senilai Rp18.325.288.000, yang dikerjakan oleh PT Mentawa Karyatama Sejati.
- Sementara di tahun 2023 berikutnya, pemerintah kembali mengalokasikan anggaran Negara melalui APBN untuk pemeliharaan jalan pada ruas yang sama sebesar Rp16.779.526.982 dan Rp24,199.061.000 yang dikerjakan kontraktor yang sama yakni PT Mentawa Karyatama Sejati.
- Serta tahun anggaran 2024 ini, di ruas Beteleme-Tompira-Kolonedale-Bahonsuai-Bungku saat ini kembali mendapat alokasi anggaran untuk pemeliharaan jalan sebesar Rp16,510.280.039 yang dikerjakan oleh PT Timur Jaya Kontruksi.
Baca Juga : Main Serong di Gunung Potong
Untuk penanganan ruas jalan dengan total panjang keseluruhan 135,93 km itu, sesuai Kepmen PUPR nomor 248/KPTS/M/2015, yang menjadi kewenanagan Negara, dengan pembiayaanya dibebankan melalui APBN murni.
Celakanya dengan pengucuran anggaran APBN yang melaju deras setiap tahunya tidak sebanding dengan kondisi jalan saat ini, hal ini jelas mencerminkan betapa kusut pengelolaan preservasi penanganan jalan Beteleme-Tompira-Kolonedale-Bahonsuai-Bungku, dibawah kendali PPK 4.3 Provinsi Sulawesi Tengah di Satker PJN wilayah IV.