Provinsi Sulawesi Tengah akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Umum Kepala Daerah (PEMILUKADA)  Tahun 2020 mendatang, dengan figure baru multikandidat. Dua wajah beda jabatan  bagian dari birokrat ini, memiliki keahlian dibidangnya yang digunakan untuk menjalankan roda pemerintahan sebagai pengatur daerah dibawah kendali  Pemerintahaan saat ini.

Pada Tahun 2020 mendatang itu, penduduk Sulteng  akan memilih calon gubernur dan wakil gubernur mereka. Longky Djanggola, yang selama dua periode menggenggam kursi kepemerintahan, secara legowo akan  melepas kursi dibumi Tadulako ini kepada penggantinya.

MENCARI GUBERNUR ALTERNATIF

Saat ini dua figure yang digadang-gadang, mampu bersaing pada bursa pencalonan pada perhelatan Pemilukada tahun mendatang, saat ini tampaknya rame dipergujingkan ingin mengakuisisi kursi panas Sulteng satu ini. Keduanya  memiliki keahlian masing-masing dengan sistem mesin administrasi birokrasi modern dan efisien.

Akademisi Agricultural Dr Misran Lawani MSi, menjelaskan,  figur Calon Gubernur untuk Sulteng pada Tahun 2020 mendatang, yang masih disukai  masyarakat yakni figur  yang selain politisi, juga figur memiliki pengalaman birokrat  dan itu sepertinya jadi harapan masyarakat.

IMG 20190619 WA0011
Dr Misran Lawani MS

Karena itu Gubernur  Sulteng kedepan selain birokrat yang memiliki jiwa Interpreneur pemimpin yang mampu membawa Sulteng bukan hanya mengalami perubahan segi pembangunan ekonomi tapi juga mampu membawa Sulteng bisa jadi daerah yang  memiliki daya saing di Indonesia.

Menurut Misran Lawani saat ini sejumlah nama disebut baik ditengah masyarakat terutama pengguna medsos. Bahkan lewat metode polling, salah satu yang dapat digunakan untuk menjaring aspirasi masyarakat.  Metode ini memang hasilnya tidak representatif mewakili populasi. Karena kriteria dari sampel yang baik adalah harus representatif mewakili populasi.

Hasil polling melalui applikasi Polling Kita, tambah Misran,  yang menjaring pengguna Medsos dapat memperlihatkan tingkat Preferensi  masyarakat terhadap bakal calon Gubernur Sulteng ke depan. Keuntungan dari model penjaringan isu seperti ini adalah mendapatkan informasi secara langsung dari individu Konstituen tanpa adanya Distorsi yang kemungkinan terjadi pada metode-metode lainnya.

“Metode ini memerlukan sumber daya yang relatif besar, dengan melibatkan banyak orang. Hal ini merupakan sisi minus yang perlu dipertimbangkan secara cermat, namun di sisi lain dapat dipandang positif, jlka proses pelaksanaannya dijadikan strategi pemberdayaan kader-kader partai atau jejaring pribadi” kata Misran, kepada Koran Trilogi, belum lama ini.

Dikatakannya hasil polling yang memperlihat jumlah terbanyak dukungan dengan berbagai pilihan calon yang disurvey dapat dijadikan sebagai referensi partai politik untuk menentukan bakal calon Gubernur yang akan bertarung di pilkada tahun 2020 mendatang.

 “Sampai saat ini hasil Pollingkita.com terlihat lima besar bakal calon gubernur Sulteng yang potensial  dapat dilirik oleh partai politik seperti: Dr Hidayat Lamakarate MSi 28.%. Dr Ir Hasanuddin Atjo MP 23.7%. Dr H Syarifudin Sudding SH,MH 13.8%, H Rusdi Mastura 8.8%, dan H Ahmad Ali SE 38 8.4%.” katanya.

Terpisah salah satu tokoh politik Provinsi Sulawesi Tengah, yang berhasil dikonfirmasi Koran Trilogi,  menanggapi positif terkait dengan penjaringan untuk para kandidat Cagub dan Cawagub Provinsi Sulawesi Tengah melalui Appliksi Poling Kita yang saat ini beredar di Media Sosial (Medsos).

Hasil poling itu, kata dia, yang sasarannya seperti  itu untuk mereka yang suka gunakan medsos, memang bukan untuk representasi Pilkada Gubernur Sulteng tahun 2020. Namun karena aplikasi terdata dan dari segi keakuratan suatu hal bisa dijadikan penilaian sementara figur yang cukup dikenal dì masyarakat luas.                                      

 “Dari sejumlah nama yang jadi perhatian warga melalui polling kita dan hanya bisa di klik sesuai pilihan pengguna medsos ber-KTP asal Sulteng ada dua nama figur dengan prosentase menonjol yakni Dr Hidayat Lamakarate MSi saat ini jabat Sekprov Sulteng dapat hasil poling 28%. Dr Ir Hasanuddin Atjo MP Kadis Kelautan Perikanan Sulteng tercatat 23.7%” singkatnya, kepada Koran Trilogi dan meminta identitasnya tidak di publish.

Kedua figure itu, lanjut dia, yakni  figure dari kalangan birokrat yang sudah pasti memiliki pengalaman dan prestasi sesuai bidang masing-masing. Apalagi kondisi Sulteng saat ini kecenderungan masyarakat  lebih memilih  figur birokrat ketimbang politisi untuk menjadi pemimpin.

Penulis : Elkana L / Koran Trilogi