Pemerintah secara bertahap menyalurkan bantuan bahan pokok bagi warga terkena dampak banjir desa Torue, Kabupaten Parigi Moutong. Dihari ke 10 ini, Persatuan Jaksa (Persaja) Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah, hadir untuk meringankan beban pengungsi.

Bantuan yang menjadi prioritas di distribusikan itu berupa makanan, minuman, perlengkapan bayi, seragam sekolah, dan perlengkapan tidur.

Bantuan Jaksa Bagi Warga Torue
Foto Kasipenkum Kejati Sulteng

Kejati Sulteng, Jacob Hendrik Pattipeilohy  yang diwakili oleh Wakajati Sunarto, dalam siaran pers pertanggal 8 Agusutus bernomor 11/P.2.3/KPH/08/2022, tertulis bahwa penyaluran bantuan itu sebagai bentuk kepedulian Persaja bagi korban bencana banjir.

Baca Juga : Petaka Torue Di Malam Suro

“Semoga bantuan ini dapat meringankan beban saudara-saudara kita yang terkena bencana di Tourue,” kata Sunarto.

Dalam rilis itu dibeberkan bahwa tidak kurang dari 288 kotak susu, 114 paket perlengkapan tidur berupa selimut dan bantal, 190 lusin popok bayi, 65 pasang seragam SD dan hijab disalurkan ke posko pengungsian, di desa Torue.

Baca Juga : Kloter Kedua Menuju Bui

Pendistribusian tersebut dilakukan pada Senin pagi 8 Agusutus 2022 oleh ketua Persaja Kejati Sulteng, Ilham dan Mohammad Ronald.

Setibanya dilokasi bencana, bantuan itu di serahkan kepada Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong melalui Camat Torue yang disaksikan oleh Sekretaris BPBD, Kepala Desa Torue dan masyarakat setempat.

1.800 jiwa terdampak banjir di Torue

Banjir melanda empat wilayah di Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah pada Kamis 28 Juli lalu.

Banjir terjadi pascahujan dengan itensitas tinggi dan berlangsung lama sehingga menyebabkan meluapnya sungai dan merendam permukiman di Desa Torue, Dusun II, Dusun III dan Dusun V yang berada di Kecamatan Torue pukul 22.33 waktu setempat.

Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB mencatat hingga Jumat 29 Juli pukul 11.54 WIB, banjir dengan ketinggian muka air antara 30 hingga 90 sentimeter itu merendam 450 unit rumah, 11 diantaranya mengalami rusak berat dan 450 KK /1.800 jiwa terdampak.

Selain itu dilaporkan tiga orang meninggal dunia dan empat orang dinyatakan hilang akibat banjir tersebut. Kemudian terdapat 450 warga yang mengungsi ke beberapa titik pengungsian.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan prakiraan cuaca untuk wilayah Parigi Moutong, akan mengalami hujan dengan intensitas sedang dan tinggi disertai petir. Sementara itu hasil kajian dari inaRISK BNPB, wilayah Kabupaten Parigi Moutong memiliki level risiko banjir dengan tingkat menengah dan tinggi.

Menanggapi potensi bencana tersebut, BNPB mengimbau kepada pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan ancaman bencana banjir susulan, khususnya bagi warga yang bermukim di sekitar sungai.

Untuk kesiapsiagaan, ketika hujan dengan itensitas tinggi terjadi terus menerus selama satu jam, masyarakat di daerah rawan banjir untuk mempersiapkan diri dan melakukan evakuasi ke tempat aman.